28 Oct
Rekor Ekspor Indonesia pada Agustus 2024: Tertinggi dalam 20 Bulan
Pada bulan Agustus 2024, Kementerian Perdagangan melaporkan nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 23,56 miliar atau setara dengan Rp358,11 triliun. Nilai tersebut merupakan ekspor tertinggi dalam kurun waktu 20 bulan terakhir. Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Perjanjian Perdagangan Internasional, Bara Krishna Hasbuan mengatakan bahwa angka ini sangat signifikan dibandingkan dengan kinerja ekspor Juli yaitu sebesar US$ 22,24 miliar atau setara dengan Rp338,05 triliun.
Baca juga: Shipment Delay: Keterlambatan dalam Pengiriman Apa Faktor Penyebabnya?
“Total ekspor Indonesia pada Agustus 2024 tercatat sebesar US$ 23,56 miliar. Ini secara bulan per bulan merupakan ekspor tertinggi dalam 20 bulan terakhir. Jadi semenjak Desember 2022 sampai Agustus 2024 ini merupakan secara month-on-month (MoM) yang paling tinggi, “ucap Bara dalam Konferensi Pers Kinerja Ekspor dan Impor Indonesia Agustus 2024 di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (23/9/2024).
Pada Agustus 2024, ekspor Indonesia naik 5,97% dibandingkan Juli 2024 (month-on-month atau MoM) dan 7,13% lebih tinggi dibandingkan Agustus 2023 (year-on-year atau YoY). Peningkatan ini terutama disebabkan oleh ekspor non-migas yang tumbuh sebesar 7,43%. Namun, ekspor migas mengalami penurunan sebesar 15,41% dibandingkan bulan sebelumnya. Artinya, meskipun ada penurunan di sektor migas, kinerja ekspor non-migas yang kuat berhasil mendorong pertumbuhan ekspor secara keseluruhan.
Bara menyebutkan, bahwa kinerja ekspor non-migas tersebut meningkat setiap bulan di seluruh sektor, yaitu sektor pertambangan dengan kenaikan sebesar 9,01%, diikuti pertanian 8,70%, dan industri pengolahan sebesar 7,09% (MoM).
Baca juga: Strategi Pengembangan Sektor Logistik Guna Mendukung Perekonomian Indonesia
Adapun Kawasan-kawasan yang berkontribusi terhadap meningkatnya ekspor Indonesia meliputi Afrika Utara (naik 74,73%), Afrika Selatan (35,97%), Eropa Utara (33,94%), Asia Tengah (26,28%), dan Amerika Tengah (24,44%).
Peningkatan ini menunjukkan bahwa pasar non-tradisional, seperti kawasan-kawasan tersebut, memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai tujuan ekspor baru. Artinya, Indonesia tidak hanya mengandalkan negara-negara tradisional, tetapi juga mulai memperluas pasar ke wilayah yang belum banyak dieksplorasi.
Beberapa komoditas unggulan Indonesia yang mendorong peningkatan ekspor terbesar pada Agustus 2024. Di antaranya:
- Ekspor timah dan produk timah naik 86,35%,
- Bijih logam serta terak dan abu meningkat 47,23%,
- Alas kaki naik 26,40%,
- Mesin dan peralatan mekanis tumbuh 25,74%
- Lemak dan minyak hewan/nabati naik 24,50%.
Ini menunjukkan bahwa komoditas-komoditas ini menjadi andalan Indonesia dalam mendorong pertumbuhan ekspor, karena tingginya permintaan di pasar internasional.
Kinerja ekspor ini memperlihatkan keberhasilan pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi dan memanfaatkan kondisi pasar global. Selain itu, peningkatan harga komoditas dan perbaikan logistik turut berperan besar.
Baca juga: Hal Yang Perlu Dicermati Terkait Barang Kiriman Luar Negeri
Dampak Positif bagi Ekonomi
Keberhasilan ekspor Agustus 2024 diharapkan membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional, terutama dalam meningkatkan pendapatan negara dan memperkuat cadangan devisa. Sektor-sektor yang berperan penting, seperti pertanian, manufaktur, dan energi, menunjukkan kapasitas Indonesia dalam meningkatkan daya saing internasional. Keberlanjutan pertumbuhan ekspor ini menjadi salah satu indikator utama pemulihan ekonomi pasca-pandemi.
Secara keseluruhan, capaian ini menunjukkan optimisme bahwa Indonesia dapat terus meningkatkan performa ekspor di tengah ketidakpastian global, dengan tetap mengandalkan keunggulan komoditas lokal dan strategi perdagangan yang tepat.
Ingin memulai ekspor? Dapatkan layanan kebutuhan ekspor terpercaya hanya di Hyper Mega Shipping!
Konsultasikan kebutuhan bisnis ekspor / impor Anda dengan kami sekarang dan dapatkan penawaran menarik.
Sumber:
Ekspor Agustus 2024 Rp358,11 Triliun, Tertinggi dalam 20 Bulan
