Tingginya Biaya Logistik Menjadi Tantangan Bagi Distribusi Barang Antar Pulau

12 Mar

Tingginya Biaya Logistik Menjadi Tantangan Bagi Distribusi Barang Antar Pulau

12 March 2025

Memasuki awal tahun 2025, biaya logistik nasional tetap menjadi perhatian utama, terutama dalam distribusi barang antar pulau. Kenaikan ini berdampak tidak hanya pada sektor perdagangan tetapi juga berkontribusi pada inflasi dan ketimpangan ekonomi di berbagai wilayah Indonesia.

Sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 17.500 pulau, distribusi barang di Indonesia menghadapi tantangan unik. Menurut Joewono Sudarsono, peneliti dari Pusat Studi Transportasi dan Logistik, tingginya biaya logistik sebagian besar disebabkan oleh ketergantungan pada transportasi laut. “Situasi ini mengharuskan penggunaan kapal untuk angkutan barang, sehingga meningkatkan biaya,” kata Joewono.

port

Baca juga: China Menjadi Penyumbang Impor Utama Pakaian Jadi ke Indonesia

Selain transportasi laut, biaya logistik juga dipengaruhi oleh biaya jasa pelabuhan dan proses bongkar muat yang tidak efisien. Waktu tunggu kapal yang lama di pelabuhan meningkatkan biaya operasional, sehingga berkontribusi pada tingginya biaya logistik nasional. Di sisi lain, biaya transportasi darat dari lokasi produksi ke pelabuhan juga menentukan total biaya logistik, terutama jika jaraknya jauh dan volume kargo yang diangkut rendah.

“Hal ini tentunya akan berdampak pada biaya operasional kapal, dan hal ini dapat menambah total tarif angkutan kapal. Belum lagi biaya transportasi darat yang harus dikeluarkan untuk mengangkut barang dari lokasi produksi ke hub (Pelabuhan) yang akan berkorelasi positif dengan faktor jarak dan juga kargo,” jelasnya.

Baca juga: Pemindai Peti Kemas Canggih Resmi Beroperasi di Tanjung Priok: Mampukah Tekan Pelanggaran Ekspor-Impor?

Joewono menjelaskan bahwa biaya logistik terdiri dari biaya transportasi, biaya penyimpanan, dan biaya administrasi seperti perizinan dan lain-lain. Dari ketiga aspek tersebut, transportasi merupakan faktor utama penentu total biaya logistik. Dalam konteks transportasi laut, tarif angkut sangat bergantung pada volume kargo; semakin besar jumlah barang yang diangkut, semakin rendah tarif per unitnya.

“Seperti volume yang diangkut, dimana semakin tinggi atau besar volume yang diangkut dapat menekan tarif angkut atau menurunkan nya, dan sebaliknya,” jelasnya.

Untuk mengatasi tingginya biaya logistik, Joewono menyarankan strategi konsolidasi kargo di daerah produksi untuk meningkatkan volume dan efisiensi pengiriman. Selanjutnya, peningkatan infrastruktur pelabuhan, termasuk fasilitas bongkar muat yang lebih baik, dapat mempercepat distribusi dan mengurangi waktu tunggu kapal. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan biaya logistik nasional dapat ditekan dan distribusi barang antar pulau dapat menjadi lebih efisien.

Baca juga: Tren Impor & Cara Efisien Mengatur Pengiriman Barang Selama Ramadan

Sumber:

Kenaikan Biaya Logistik Jadi Tantangan Distribusi Barang Antar Pulau

Chat on WhatsApp