
03 Mar
Tren Impor & Cara Efisien Mengatur Pengiriman Barang Selama Bulan Ramadan
Menjelang Ramadan, pengelolaan ekspor-impor serta pengiriman logistik domestik memerlukan strategi yang matang dan efisien. Dengan perencanaan stok yang baik, optimalisasi rute, kolaborasi dengan mitra logistik, serta pemanfaatan teknologi digital, perusahaan dapat memastikan kelancaran distribusi barang meskipun menghadapi lonjakan permintaan.
Baca juga: Empowering Global Trade Through Connectivity: Komitmen HMS di Tahun 2025
Distribusi pengiriman didominasi oleh berbagai pulau seperti Jawa, Sumatera, Bali, Kalimantan, serta wilayah Jabodetabek, dengan penggunaan moda transportasi darat, laut, dan udara. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat beberapa komoditas yang mengalami peningkatan permintaan menjelang Ramadan, seperti gula, daging, dan gandum.

Pada Januari 2025, total impor gula, baik untuk konsumsi maupun industri, tercatat mencapai 308,8 ribu ton dengan nilai USD 162,8 juta. Dibandingkan dengan Desember 2024, impor gula mengalami penurunan signifikan sebesar 42,39%.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala BPS, Amalia A. Widyasanti, menilai bahwa penurunan ini dapat menjadi indikasi adanya perubahan kebutuhan atau kebijakan yang mempengaruhi pasokan gula di pasar domestik menjelang Ramadan.
Baca juga: Cina Menjadi Penyumbang Impor Utama Pakaian Jadi ke Indonesia
Untuk komoditas daging, impor daging sapi pada Januari 2025 juga mengalami penurunan. Impor daging tercatat sebesar 18,2 ribu ton dengan nilai USD 61,2 juta, turun 39,62% dibandingkan dengan Desember 2024.
Meskipun terjadi penurunan, impor daging tetap menjadi salah satu komoditas utama dalam memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat selama bulan Ramadan.
Bagaimana cara pengelolaan pengiriman harga menjadi efisien dan tepat waktu:

- Menyiapkan Mitra Logistik & Kepabeanan: Penting bagi eksportir dan importir untuk menjalin kerja sama yang erat dengan penyedia jasa logistik, bea cukai, serta pihak terkait lainnya guna mempercepat proses perizinan dan pengeluaran barang.
- Optimalisasi Rute: Perusahaan logistik dapat menerapkan sistem optimasi rute dengan memanfaatkan teknologi GPS dan analisis data real-time untuk menghindari titik-titik kemacetan.
- Pemanfaatan Teknologi dan Perencanaan Rute: Penggunaan Transport Management System (TMS) memungkinkan perusahaan memantau pergerakan barang secara real-time, mengurangi biaya operasional, dan meningkatkan ketepatan waktu pengiriman.
- Meningkatkan Standar Keamanan: Penerapan asuransi serta komunikasi yang transparan mengenai status pengiriman sangat penting untuk membangun kepercayaan dan menjaga kepuasan pelanggan selama periode Ramadan.
Baca juga: 176 Eksportir Dikenakan Sanksi Terblokir Akibat DHE: Update Terbaru dari Bea Cukai
Dengan strategi yang telah disiapkan, kelancaran distribusi dapat terjamin, sehingga kebutuhan masyarakat selama Ramadan dapat terpenuhi dengan baik.
Sumber:
Tren Impor Komoditas Jelang Ramadan: Gula, Daging, dan Gandum Bergejolak & berbagai sumber