03 Oct
Tips Hemat dalam Proses Pengiriman Impor ke Indonesia
Mengimpor barang ke Indonesia bisa jadi tantangan, terutama soal biaya pengiriman. Salah satu cara paling efektif untuk menekan ongkos adalah dengan memilih metode pengiriman yang tepat sesuai kebutuhan Anda. Berikut panduan praktisnya:
1.Pilih Metode Pengiriman yang Sesuai Kebutuhan
Importir perlu mempertimbangkan jalur udara atau laut sesuai dengan karakter barang. Jalur udara lebih cepat namun mahal, sedangkan jalur laut lebih ekonomis untuk volume besar. Pemilihan antara LCL (Less than Container Load) dan FCL (Full Container Load) juga harus disesuaikan dengan jumlah barang yang dikirim.

Baca juga: Standar Operasional Prosedur (SOP) Untuk Barang Logistik
2. Hitung Biaya Total, Bukan Hanya Ongkos Kirim
Ongkos freight hanyalah sebagian dari biaya impor. Importir harus memperhitungkan bea masuk, pajak, biaya bongkar muat, hingga transportasi darat dari pelabuhan ke gudang. Perencanaan biaya yang detail akan menghindarkan importir dari pengeluaran tak terduga.
3. Pastikan dokumen lengkap dan benar
Ketidakcocokan dokumen seringkali membuat barang tertahan di pelabuhan. Invoice, packing list, hingga Bill of Lading harus sesuai. Kelengkapan dokumen sejak awal akan mengurangi risiko biaya tambahan akibat keterlambatan.
4. Gunakan forwarder berpengalaman
Jasa forwarder atau customs broker yang berpengalaman dapat membantu memperlancar proses impor. Mereka biasanya memiliki jaringan luas dan mampu menekan ongkos kirim berkat kerja sama dengan perusahaan pelayaran atau maskapai.
5. Konsolidasi Pengiriman
Bagi importir yang rutin membawa barang dalam jumlah kecil, konsolidasi menjadi solusi hemat. Menggabungkan beberapa pengiriman sekaligus akan menekan biaya handling dan ongkos logistik lainnya.
Baca juga: 5 Metode Pembayaran Ekspor Impor Paling Populer & Aman Digunakan
6. Hindari Demurage, Detention, dan Storage Cost Berlebih
Barang yang terlalu lama berada di pelabuhan akan dikenakan biaya tambahan berupa demurrage, detention, maupun storage. Importir disarankan menyiapkan dokumen sebelum barang tiba dan memastikan jadwal pengangkutan ke gudang berjalan lancar.
7. Negosiasi dengan Supplier
Perjanjian pengiriman dengan supplier juga berpengaruh terhadap biaya. Dalam beberapa kasus, pilihan skema FOB (Free on Board) lebih hemat karena importir bisa menunjuk forwarder sendiri. Namun untuk pemula, CIF (Cost, Insurance, and Freight) bisa menjadi pilihan yang lebih aman.
8. Memanfaatkan fasilitas kepabeanan
Pemerintah Indonesia menyediakan fasilitas seperti KITE (Kemudahan Impor Tujuan Ekspor) dan Free Trade Zone (FTZ) untuk meringankan beban impor. Importir yang memenuhi syarat bisa memanfaatkan fasilitas ini untuk mengurangi bea masuk.
Dengan memahami 8 langkah di atas. Perencanaan yang matang (dokumen & izin), memilih metode pengiriman sesuai kebutuhan, dan meminimalkan biaya tambahan. Hyper Mega Shipping sebagai perusahaan konsolidator siap menjadi mitra strategis Anda. Dengan jaringan global, layanan konsolidasi efisien, serta dukungan tim berpengalaman di bidang kepabeanan, HMS menghadirkan solusi logistik yang transparan dan terpercaya.
Sumber: Dari berbagai sumber
