
09 Nov
Langkah Strategis Optimalisasi APBN 2024 dengan National Logistics Ecosystem
Dok Foto : Kementerian Keuangan
Untuk menghadapi tantangan, mendorong produktifitas dan optimalisasi pertumbuhan ekonomi nasional. Rancangan APBN telah resmi disahkan melalui sidang Pripurna pada September 2023 lalu, dan Pemerintah telah mempersiapkan langkah strategis salah satunya untuk kemajuan logistik nasional dengan menghadirkan National Logistics Ecosystem.
NLE merupakan tanggung jawab seluruh pihak dan entitas logistik. Implementasi NLE tidak hanya berfokus pada output, tetapi juga menghasilkan outcome yang positif bagi masyarakat. Inovasi NLE dipercaya dapat mendorong kinerja logistik nasional dengan dukungan APBN.
Sekadar informasi Pemerintah telah menyusun APBN tahun 2024 dengan asumsi makro, seperti pertumbuhan ekonomi yang 5,2%, inflasi sebesar 2,8%; hingga nilai tukar rupiah sebesar Rp15.000/US$.
National Logistics Ecosystem
National Logistics Ecosystem (NLE) merupakan salah satu langkah strategis pemerintah menghadapi tantangan kinerja logistik di masa yang akan datang.
"Kolaborasi digital dalam satu platform (NLE), akan memastikan kelancaran pergerakan arus barang ekspor dan impor, maupun pergerakan arus barang domestik, baik antar daerah dalam satu pulau, maupun antar pulau," kata Kepala Lembaga National Single Window (LNSW) Agus Rofiudin.
Kontribusi Logistik Pada Perekonomian
Pertumbuhan ekonomi nasional menunjukkan tren positif, dengan tumbuh di atas 5 persen selama tujuh kuartal berturut-turut. Bank Indonesia (BI) memperkirakan Kuartal III-2023, pertumbuhan ekonomi nasional berada di kisaran 4,7 persen hingga 5,5 persen.
Laporan BI juga mencatat pada Kuartal II-2023 menyebutkan kinerja transaksi modal dan finansial tetap terkendali. Hal itu ditopang investasi langsung atau Foreign Direct Investment (FDI) di tengah tingginya kondisi ketidakpastian pasar keuangan global. Investasi langsung yang solid mengindikasikan terjaganya persepsi positif investor terhadap prospek ekonomi domestik.
Dok Foto : Kementerian Keuangan - Leaders Breakfast Meeting NLE 23 Mei 2023
Dorongan APBN terhadap kelancaran logistik
Belanja negara yang Rp3.325,1 triliun, dialokasikan Rp2.467,5 triliun untuk Belanja Pemerintah Pusat dan Transfer ke Daerah sebesar Rp857,6 triliun. Belanja Pemerintah Pusat dimaksimalkan untuk menguatkan APBN sebagai fungsi alokasi, distribusi, dan stabilisas.
Sementara itu, belanja infrastruktur pada APBN 2024 mencapai Rp422,7 triliun. kebijakan belanja infrastruktur di antaranya adalah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur penggerak ekonomi (konektivitas transportasi, energi dan ketenagalistrikan, dan pangan).
Penguatan konektivitas & transportasi serta infrastruktur TIK, erat kaitannya dengan kinerja logistik. Pembangunan jalan, jembatan, bandara, dan pelabuhan diperkuat dengan penyediaan titik akses internet hingga Digital Broadcasting System (DBS). Pembangunan infrastruktur tersebut dapat dimaksimalkan dengan pelaksanaan National Logistic Ecosystem (NLE).
APBN 2024 sendiri disusun agar mampu menghadapi tantangan-tantangan yang tidak mudah. Pemerintah memperkirakan 2024 nanti APBN akan berhadapan dengan situasi geopolitik, perubahan iklim, kekhawatiran pandemik, dan digitalisasi.
NLE Memaksimalkan Fungsi APBN
Konsep dasar NLE yang terdiri 4 pilar, yaitu simplifikasi proses bisnis layanan pemerintah dan swasta, kolaborasi platform logistik. Seperti kemudahan pembayaran, dengan skema single billing dan penataan tata ruang, dengan penerapan kebijakan yang membuat pergerakan barang lebih efisien.
Artinya langkah strategis NLE berupa layanan Sistem Pelayanan Online Satu Pintu atau Single Submission (SSm) menyederhanakan proses bisnis layanan pemerintah di bidang logistik, mengkolaborasi sistem layanan logistik swasta baik domestik maupun internasional, memudahkan transaksi pembayaran penerimaan negara dan fasilitasi pembayaran antar pelaku usaha logistik, dan penataan tata ruang kepelabuhan dan jalur distribusi barang.
Sumber : Optimalisasi APBN 2024 dengan National Logistic Ecosystem (cnbcindonesia.com