
07 Jun
Eksportir Jawa Timur Sukses Transkasi 2.000 Ton Biji Kopi Robusta ke Mesir
Perkembangan gaya hidup minum kopi membuat mata dunia ingin mengenal kopi yang ada di Indonesia. Kopi Indonesia mulai dilirik negeri sungai Nil yaitu Mesir. Mengutip dari kemlu.go.id, Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Mesir mengapresiasi pengusaha kopi (eksportir) asal Jawa Timur, Indonesia sukses raih transaksi 2.000 ton biji kopi Robusta.
Seperti diketahui beberapa jenis kopi sukses dikenal mata dunia seperti kopi Luwak, kopi Arabika Gayo, kopi Arabika Kintamani Bali, kopi Arabika Mandailin, kopi Robusta Lampung, kopi Flores Bajawa, kopi Liberika dan lainnya.
Pemerintah Republik Indonesia melalui Duta Besar Mesir Lutfi Rauf menyampaikan permintaan kopi di pasar mesir kian meningkat, semua pengusaha kopi Jawa Timur bisa saling menopang mulai dari petani kopi sebagai supporting system ketersediaan kopi lalu dilakukan penyaringan untuk menghasilkan kopi berkualitas hingga pemasaran di Mesir.
Duta besar untuk Mesir mengharapkan daerah lainnya di nusantara dapat juga memberikan kontribusi kopi berkualitas terbaik untuk pasar Mesir, khususnya produk Robusta Green Been yang sangat diminati pasar Mesir.
Salah satu pelaku usaha kopi (eksportir) asal Jawa Timur Hariyanto menyampaikan ekspor yang dijalankan sudah 20 tahun lebih dibantu oleh petani kopi wilayah Dampit dan sekitarnya memproduksi sekitar 45 ribu ton Robusta per-tahun diekspor ke Mesir. Dan rata-rata 10 - 15 ribu ton kopi Robusta ke Mesir.
Hariyanto berbagi pengalamannya kepada pengusaha kopi lainnya yang ada di Indonesia, bagaimana kopinya bisa diterima di pasar Mesir. Cara yang dilakukan ialah memberikan produk kopi yang berkualitas, harga terbaik dan pada saat pengiriman tidak ada keterlambatan.
Laporan Biro Statisitk Mesir (CAPMS) ekspor kopi dunia ke Mesir mencatat pada 2022 mencapai 217.54 US$ juta atau meningkat 20% dibanding tahun 2021 mencapai 181,29 US$ juta. Sementara impor kopi Mesir dari Indonesia mencapai 96,99 juta US$ atau naik 8,70% dibandingkan tahun 2021 mencapai 89.22 juta US$.
Pada tahun 2022, Indonesia menduduki pasar terbesar sebesar 44,65%, disusul Vietnam sebesar 18,02%, India 10,78%, Brazil 8,87% dan Uganda 3,14%.
Sumber diolah dari :