Resmi Gabung IATA, Hyper Mega Shipping Targetkan Pertumbuhan Bisnis 20 Persen Tahun Ini

04 Apr

Resmi Gabung IATA, Hyper Mega Shipping Targetkan Pertumbuhan Bisnis 20 Persen Tahun Ini

04 April 2024

Hyper Mega Shipping (HMS) menargetkan pertumbuhan bisnis pengiriman barang internasional yang dikelolanya hingga 20 persen tahun 2024 ini.

Hal itu menyusul resminya HMS menjadi bagian dari keanggotaan Asosiasi Transportasi Udara Internasional (International Air Transport Association, IATA-red) pada 16 September 2023 lalu. 

Berdiri sejak tahun 2004 lalu di Jakarta, namun baru di tahun 2023 itu HMS bergabung dengan IATA.

Selain mengoperasikan kantor utama di Jakarta, kini HMS memiliki kantor cabang di Semarang, Surabaya, Singapura, dan Hongkong.

Business Development Manager Hyper Mega Shipping Bima Swastika Aryasena mengatakan bahwa upaya HMS menjadi anggota IATA ini diharapkan agar HMS terus berkomitmen melayani pelanggan untuk bisa menggunakan pelayanan melalui air freight yang terbaik sesuai standar internasional. 

Selain itu, diharapkan tahun ini HMS bisa memperoleh kenaikan dari sisi pendapatan dan profit.

Melansir dari laman resmi IATABima Swastika Aryasena menyebut bahwa sejak tahun 1945, IATA kini mewakili sekitar 300 maskapai penerbangan di lebih dari 120 negara.

Anggota IATA mencangkup maskapai penerbangan penumpang dan kargo dengan memiliki 83 persen lalu lintas terkemuka di seluruh dunia.

"Saat ini di CargoLink Directory (IATA) hanya terdapat 54 perusahaan supply chain profesional di Indonesia yang terdaftar di IATA, termasuk HMS. Terutama mereka adalah cabang perusahaan internasional yang diberi izin kantor pusatnya,” ungkap Bima Swatika Aryasena di Jakarta, Rabu (27/3/2024).

“Jumlahnya akan berkurang jika kita menghitung anggota IATA yang berbasis lokal," imbuhnya.

Berbasis di Jakarta, HMS adalah salah satu perusahaan forwarder lokal dari ribuan perusahaan forwarder yang terakreditasi secara global dengan keanggotaan IATA.

Bergabungnya HMS menjadi anggota IATA yang terakreditasi dapat meningkatkan prestise dan kredibilitas dalam melayani air freight. 

HMS juga diberikan kode numeric IATA yang memungkinkan perusahaan atau agen langsung diidentifikasi oleh industri kargo udara Internasional.

“Dengan bergabungnya HMS menjadi anggota IATA, pelanggan kini bisa menggunakan pelayanan melalui air freight terbaik sesuai standar internasional,” kata Bima Swastika.

“Langkah ini diharapkan bisa meningkatkan performa bisnis HMS, baik dari sisi pendapatan maupun profit. Kami menargetkan pertumbuhan bisnis sebesar 20 persen di 2024,” sambungnya.

Dia pun menyebut sejumlah keuntungan menjadi anggota IATA di antaranya, asosiasi maskapai penerbangan IATA bertanggung jawab mengantarkan kargo denga naman dan tepat waktu dari lokasi satu dengan lokasi lain.

Perusahaan dapat mulai bekerja sama dengan agen untuk membantu menyederhanakan aspek pengiriman lainnya, termasuk pengurusan bea cukai.

Keuntungan berikutnya, dengan keanggotaan IATA, perusahaan memiliki kode integral, dan penting untuk identifikasi maskapai penerbangan, tujuan maupun dokumentasi lalu lintas.

Selain itu, perusahaan ekspedisi atau agen mendapat pengakuan di industri pengiriman atas keahlian finansial dan profesional dalam menjalankan bisnisnya.

HMS sendiri menawarkan solusi logistik terintegrasi yang mencakup layanan sea freight, warehouse, logistic, air freight, trucking, hingga costums handling.

HMS menghubungkan Indonesia dan dunia, begitu pun sebaliknya dengan direct console LCL (less container load) impor maupun ekspor ke sejumlah negara seperti China, Hongkong, Taiwan, Jepang, India, Vietnam, Korea Selatan, Singapura, Malaysia, Thailand, Philipina, dan Italia.

Keberlanjutan

Usai bergabung dengan IATAHMS juga berkomitmen terhadap Environmental, Social, Governance (ESG) dan Green Logistics di tahun 2024 ini.

Perusahaan memandang bisnis tidak hanya dari segi finansial, tetapi juga sebagai entitas yang memiliki dampak terhadap lingkungan, masyarakat, dan tata kelola perusahaan.

Mengikuti perkembangan teknologi, HMS kini menggunakan layanan E-DO (Electronic Delivery Order).

“Hasilnya, HMS berhasil mengurangi penggunaan kertas hingga 40 persen,” ujar Bima Swastika.

Implementasi teknologi ini tidak hanya memberikan dampak positif terhadap efisiensi operasional perusahaan, tetapi juga menghadirkan sejumlah keuntungan lingkungan. 

sumber: 

https://wartakota.tribunnews.com/2024/03/28/resmi-gabung-iata-hyper-mega-shipping-targetkan-pertumbuhan-bisnis-20-persen-tahun-ini?page=2 

Chat on WhatsApp