Pelabuhan Singapura Mengalami Kemacetan Parah, Imbas Menghindari Laut Merah

27 Jun

Pelabuhan Singapura Mengalami Kemacetan Parah, Imbas Menghindari Laut Merah

27 June 2024

Pelabuhan Singapura, salah satu pelabuhan tersibuk di dunia sedang menghadapi masalah serius, yaitu terperangkap dalam kemacetan parah, dilansir dari Bloomberg pada Kamis (13/062024). Semua ini terjadi karena kapal-kapal menghindari Laut Merah, sehingga memadati pusat maritim Asia tersebut dan sekitarnya.

 

Ditambah dengan adanya serangan yang dilakukan Houthi membuat situasi semakin buruk karena membuat pemilik kapal memilih untuk tidak melewati Terusan Suez dan mengambil rute yang lebih jauh di sekitar selatan Afrika. Akibatnya, mereka tidak bisa mengisi bahan bakar atau menurunkan muatan di pelabuhan Timur Tengah, yang memperburuk kemacetan jalur laut di perairan lepas Singapura.   
 

Perusahaan intelijen pasar yang berbasis di Hong Kong, Linerlytica menghitung bahwa ada 450.000 TEU dalam antrian pengiriman, dalam laporan lain menyebutkan total penumpukan kontainer hingga tanggal 17/06/2024 mencapai 480.000 TEU. Saat ini, kapal-kapal kontainer mengalami waktu tunggu yang diperpanjang hingga tujuh hari untuk proses bongkar muat, dibandingkan dengan kondisi normal yang hanya membutuhkan waktu setengah hari saja. 

Menurut Linerlytica, kemacetan yang meningkat di pelabuhan menyebabkan keterlambatan pengiriman barang dan perusahaan pelayaran mendorong setiap kapal yang tersedia untuk beroperasi terpaksa perpanjang masa sewa.  

Linerlytica juga memberikan gambaran tentang isu-isu yang saling terkait yang menyebabkan kemacetan terbaru. Menurut analisis mereka, Asia Tenggara merupakan wilayah dengan tingkat kemacetan terburuk dengan lebih dari seperempat yaitu 26% kemacetan, diikuti oleh Asia Timur Laut sebesar 23%.  

Secara global, Linerlytica memperkirakan bahwa 2 juta TEU kapasitas kapal, atau 7% dari armada global, terjebak dalam kemacetan saat ini. Kemacetan yang semakin meningkat di Singapura juga menyebabkan kapal-kapal dipaksa untuk menunggu di luar tempat berlabuh dan lebih jauh dari pelabuhan. 
 


Operator pelayaran mencoba mengelola waktu transit yang lebih lama dan penundaan yang terus meningkat juga memilih untuk melewati pelabuhan yang kurang sibuk seperti Port Klang, Malaysia yang berarti peti kemas menumpuk atau dialihkan ke pelabuhan seperti Singapura yang kemudian terbebani oleh peningkatan volume. Peningkatan kemacetan juga menyebabkan penumpukan kapal di beberapa titik di sepanjang rute.  

Seiring dengan meningkatnya tekanan, hal ini juga mempengaruhi pada kenaikan biaya pengiriman yang terjadi secara tiba-tiba. Beberapa laporan telah memperingatkan bahwa harga akan kembali ke tingkat pandemi karena gelombang baru kemacetan pelabuhan bergerak melalui segmen pasar.   

 

sumber: 

https://maritime-executive.com/article/report-singapore-port-congestion-mounts-as-ships-divert-from-red-sea  
https://www.kabarbursa.com/headline/serangan-houti-di-laut-merah-pelabuhan-singapura-mecet   
https://www.idxchannel.com/economics/pelabuhan-singapura-macet-parah-imbas-krisis-laut-merah 
https://news.cgtn.com/news/2024-06-17/VHJhbnNjcmlwdDc5MzM1/index.html 
 

 

Chat on WhatsApp