Makna dan Hikmah Hari Raya Idul Fitri

10 Apr

Makna dan Hikmah Hari Raya Idul Fitri

10 April 2024

Setelah menjalani ibadah puasa selama satu bulan penuh di bulan Ramadan, selanjutnya umat muslim di seluruh dunia merayakan momen kemenangan yaitu memperingati 1 syawal 1445 H  sebagai hari raya Idul Fitri. Perayaan Idul Fitri merupakan simbol kemenangan atas umat muslim yang telah berpuasa dari fajar hingga senja, menahan diri dari makan, minum, dan tindakan-tindakan yang mungkin membatalkan puasa. Di sisi lain puasa tidak hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang pengendalian diri, kesabaran, dan ketekunan. Oleh karena itu, Idul Fitri menandai bahwa umat muslim telah menunaikan tantangan selama bulan Ramadan tersebut.  

Kata Idul Fitri itu sendiri berarti “Kembali Suci” artinya, ketika seorang muslim telah menjalankan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya, terlebih pada bulan ramadhan, Idul Fitri dimaknai sebagai keadaan kembali dalam keadaan suci. Ungkapan kembali kepada kesucian dapat diartikan dengan kembalinya seseorang kepada kebersihan secara fisik maupun nonfisik. Selain itu, Idul Fitri juga dapat menjadi sarana umat muslim untuk mengakui kesalahan dan saling memaafkan. Momen saling memaafkan dapat menjadi perantara dalam rangka membersihkan hati dari berbagai perasaan sakit hati dan dendam sehingga hubungan selanjutnya akan terasa lebih nyaman.  

Idul Fitri juga merupakan wujud syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT agar umat muslim senantiasa meningkatkan kualitas keimanan, kesalehan dan ketakwaan. Karena selama bulan Ramadan, umat Muslim lebih dianjurkan untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah, sedekah, dan introspeksi diri. Sehingga, Idul Fitri menjadi waktu yang tepat untuk merefleksikan diri atas segala nikmat yang telah diberikan Allah, baik yang besar maupun yang kecil. 

Agar meraih hari raya Idul Fitri yang penuh berkah, penting juga untuk mengetahui hikmah Idul Fitri itu sendiri sebagai berikut: 

1. Merajut Kembali Ikatan Persaudaraan

Suasana Idul Fitri bagaikan perekat yang menguatkan tali persaudaraan. Lebih dari sekadar tradisi, silaturahmi merupakan sunnah yang dianjurkan dalam Islam. Saling mengunjungi dan bermaaf-maafan merupakan cerminan kasih sayang dan kepedulian antar sesama. Dalam momen ini, amarah dikendalikan dan digantikan dengan rasa cinta dan persaudaraan. Keindahan silaturahmi tak hanya mempererat hubungan antar manusia, tetapi juga mengantarkan pahala dan keberkahan dari Allah SWT.

2. Buah Manis Ibadah Ramadhan

Kesadaran untuk bertakwa kepada Allah SWT adalah inti dari keimanan. Idul Fitri menjadi momen refleksi, menandakan kesuksesan dalam meraih ketakwaan melalui ibadah Ramadhan. Ketakwaan merupakan integrasi dari iman, Islam, dan ihsan, yang mengantarkan umat muslim kepada keberkahan. 

Idul Fitri menjadi momen refleksi diri untuk mengukur sejauh mana ketakwaan yang telah diraih selama Ramadhan. Apakah ibadah kita telah mengantarkan diri kepada fitrah yang suci? Apakah hati kita telah dihiasi dengan rasa cinta dan kasih sayang? Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi bahan renungan untuk terus meningkatkan kualitas ibadah dan ketakwaan kepada Allah SWT. 

3. Menikmati Nikmat Iman dan Islam 

Keyakinan dan rasa syukur atas nikmat iman dan Islam mengantarkan manusia kepada puncak kebahagiaan. Dengan iman dan Islam, umat muslim dimuliakan dan dikaruniai derajat yang tinggi. Kegembiraan Idul Fitri adalah perwujudan rasa syukur atas nikmat iman dan Islam, menumbuhkan rasa cinta dan optimisme dalam menjalani kehidupan untuk mencapai kebahagiaan dunia akhirat.  

Itulah makna dan hikmah dari hari raya Idul Fitri, semoga kita dapat selalu meraih keberkahan di dalamnya dan terus berupaya memepertahankan dan meningkatkan amalan saleh. Aamiin yaa Rabbal ‘aalamiin.  


 

Sumber:

https://www.kompas.com/tren/read/2023/04/21/193000165/apa-makna-dan-hikmah-hari-raya-idul-fitri-?page=all 

Chat on WhatsApp