
07 Nov
Kolaborasi Indonesia dan Hong Kong di Industri Logistik, Buka Peluang Investasi
Kolaborasi logistik antara Indonesia dan Hong Kong menghadirkan perpaduan kekuatan yang menarik di pusat perdagangan Asia Tenggara.
Kedua wilayah ini memiliki posisi strategis untuk meningkatkan konektivitas dan perdagangan di Asia, dan kolaborasi yang lebih erat dapat menawarkan keunggulan kompetitif.

Hal itu terungkap dalam seminar Indonesia-Hong Kong Logistic Industry Colabora & Global Opportunities yang diselenggarkan Hong Kong Trade Development Council (HKTDC).
Seminar itu dihadiri Director HKTDC, Kevin Chiu serta Vice Chairman ALFI ILFA, Harry Sutanto yang memberikan pidato pembukaan.
Sementara hadir sebagai pembicara diantaranya CEO Hyper Mega Shipping, Reef Man; Director Public Affairs, International Business Cainiao, Chloe Deng; Area Cargo Manager Indonesia Cathay Pasific Airways, Nova Triana; serta Head of Business and Talent Attraction/Investment Promotion Invest Hong Kong, Hillwan Yogi B. di Jakarta, Senin (4/11/2024).
Baca juga: Meriahkan Gelaran TEI 2024, Hyper Mega Shipping Perkenalkan Sejumlah Keunggulan Layanan Prima
Wakil Ketua Umum ALFI ILFA, Harry Sutanto mengatakan inisiatif ini memberikan tanda positif bahwa isu logistik merupakan faktor penting bagi pertukaran perdagangan antara Indonesia dan Hong Kong dan sebaliknya.
Harry Sutanto berharap seminar ini akan mempertemukan para pelaku industri untuk bertukar wawasan pasar, mendiskusikan berbagai kemungkinan, dan menjajaki peluang-peluang baru untuk berkolaborasi.
“Saya menyebutnya bukan hanya Kolaborasi, tetapi CollaborAction,” kata Harry Sutanto dalam pernyataan resminya.
CEO Hyper Mega Shipping, Reef Man menjelaskan bagaimana pelabuhan Hong Kong memiliki peran strategis untuk menghubungkan dunia.
Menurutnya, Pelabuhan Hong Kong memiliki infrastruktur yang sangat maju dan efisien termasuk fasilitas bongkar muat.
Baca juga: Tingkatkan Perdagangan Indonesia, Transaksi Ekspor Terus Digenjot
“Hong Hong salah satu negara yang memiliki jaringan transportasi tersibuk, seperti Bandara Internasional Hong Kong merupakan pusat internasional terkemuka yang terkenal dengan koneksi dan kapasitas penanganan kargonya,” kata Reef Man.
Kargo udara Hong Kong dinobatkan di peringkat pertama sebagai bandara kargo tersibuk di dunia tahun 2023 menurut ACI (Airports Council International).
Kedua, kata Reef Man, Pelabuhan Hong Kong salah satu yang tersibuk di dunia, Hong Kong juga memiliki pelabuhan berlokasi strategis memfasilitasi perdagangan di seluruh Asia dan sekitarnya.
Impor Hong Kong dari Indonesia adalah US $ 2,98 Miliar selama tahun 2023, menurut basis data COMTRADE PBB.
“Pelabuhan Hong Kong akan terus memainkan peran penting dalam perdagangan internasional, mendukung pertumbuhan ekonomi tidak hanya di Asia, tetapi juga secara regional,” ujarnya.
China menempati posisi pertama dengan proporsi kontribusi sebesar 30,31 persen dari total impor Indonesia selama Januari-Maret 2024 dimana biasanya HK merupakan tempat transit yang strategis.
Beberapa aspek pelabuhan Hong Kong memiliki peran strategis menghubungkan dunia seperti lokasi yang strategis, fasilitas pelabuhan, regulasi, infrastruktur dan sebagainya.
Melalui seminar ini, Reef Man juga memberikan contoh penerapan prinsip-prinsip Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG), khususnya di sektor sosial, dengan berbagi pengetahuan yang bertujuan untuk mendorong jaringan logistik yang lebih kuat.
Baca juga: Berpartisipasi dalam TEI 2024, Hyper Mega Shipping targetkan 2% dari 6.000 pembeli asing
Chloe Deng, Director, Public Affairs – International Business, Cainiao, salah satu bagian dari Alibaba’s smart logistics menjelaskan materi Unlocking the Hidden Potential: Strategic Logistics Partnerships Between Hong Kong and Indonesia.
Dia menjelaskan mengenai retail industri dimana ada kecenderungan penurunan konsumsi barang di China, namun di lain sisi, ada peningkatan terhadap barang import lain yang tidak/belum ada di China.
Menurut Chloe Deng, pasar Indonesia sangat potensial terutama dalam industri kosmetik, obat herbal, baju muslim, atau barang di market China lainnya yang belum ada.
Melalui perusahaannya, dirinya berharap bisa melakukan kerjasama bisnis dengan pengusaha yang ada di Indonesia.
Sementara itu, Area Cargo Manager Indonesia, Cathay Pasific Airways, Nova Triana, mengatakan Hong Kong memiliki lokasi yang strategis menjadi leading hub konektivitas jaringan penerbangan internasional dan memiliki peluang memperluas konektivitas bagi bisnis maskapai Cathay Pacific.
Dia mengatakan dari Indonesia, Cathay Pasific merupakan specialist cargo project seperti melayani pengiriman engine, DG shipment, nuklir dan binatang. Project ini memberikan kontribusi yang signifikan terhadap bisnis kami.
Cathay Pasific juga memiliki penerbangan tercatat lebih dari 40 tujuan, penerbangan kargo dan penunmpang tercatat 21 setiap minggu, dengan tujuan Jakarta, Surabaya dan Denpasar, Bali.
Nova mengatakan Cathay Pasific terus berupaya untuk memperluas jaringan penerbangan ke beberapa destinasi baru.
“Kami melihat Hong Kong juga memiliki potensi dengan lebih dari 4,3 juta ton kargo per tahun, memiliki tiga sistem landasan pacu beroperasi pada akhir 2024, dan 50 persen populasi dunia dalam waktu 5 jam terbang dari Hub Hong Kong,” ujarnya.
“Kami melihat Hong Kong juga memiliki potensi dengan lebih dari 4,3 juta ton kargo per tahun, memiliki tiga sistem landasan pacu beroperasi pada akhir 2024, dan 50 persen populasi dunia dalam waktu 5 jam terbang dari Hub Hong Kong,” ujarnya.
Baca juga: Hadir di TEI 2024, Hyper Mega Shipping Targetkan 2 Persen dari 6.000 Buyer Luar Negeri
Sebagai contoh dia menyebutkan bahwa ada juga perusahaan fintech Indonesia yang membuka cabang di Hong Kong, karena Hong Kong merupakan tempat yang sangat strategis dalam pengembangan bisnis yang merupakan pintu masuk ke China dan juga market global.
Pengembangan GBA (Greater Bay Area/Wilayah Teluk Raya) Guangdong-Hong Kong-Macao (Wilayah Teluk Raya) telah menjadi bagian dari strategi nasional China.
Dia menyebutkan bahwa GBA merupakan salah satu area dengan tingkat ekonomi tertinggi di China.
Di sana hidup juga banyak UHNWI (Ultra High Net Worth Individual) yang cukup banyak, menjadikan area ini adalah area yang terus mengalami perkembangan bisnis yang cukup menjanjikan.
sumber: Kolaborasi Indonesia dan Hong Kong di Industri Logistik, Buka Peluang Investasi